Risdawati. M.Pd

Guru di SMP Negeri 9 Rejang Lebong provinsi Bengkulu Bekerja dan berbuat karena Allah ...

Selengkapnya
Navigasi Web
BALADA ZIKO DAN ZARA  (BAGIAN 3)
art by @deirkart_on IG

BALADA ZIKO DAN ZARA (BAGIAN 3)

BALADA ZIKO DAN ZARA

(BAGIAN 3)

Pelan-pelan kubaringkan Zara yang sudah tertidur di pankuanku ke atas tempat tidurku. Lalu ku cium keningnya dan tak lupa menyelimuti tubuh mungilnya. Aku beranjak keluar kamar karena aku juga harus mengendong Ziko yang sudah lama pulas di ruang keluarga, malam ini aku ingin mereka tidur bersamaku. Saat mereka sudah tidur berdampingan, kupandangi wajah keduanya, begitu damai wajah keduanya dalam lelap. Wajah yang sangat mirip dan merupakan perpaduan wajah aku dan Mila. Mata mereka berdua adalah mata Mila yang begitu teduh saat memandang. Namun hidung dan mulut mereka adalah mulutku. Puas memandangi wajah mereka berdua, aku berusaha memejamkan mataku, mencoba ikut tidur meskipun tak dapat kupungkiri kekhawatiran terhadap keadaan Mila terus mengikutiku.

“Treet treet treet” tiba-tiba suara handphoneku berbunyi, kulihat sebuah panggilan Videocall dari Mila, segera kusambungkan agar segera terhubung.

“Assalammualaikum Bang, apa khabar?”

“Wa'alaikumussalam, Abang sehat. Bagaimana keadaan Mila? Abang khawatir dengan keadaan mu”

“Alhamdulillah Mila sehat, tapi memang cukup lelah Bang. Pasien yang masuk ke ruang isolasi semakin hari semakin banyak, padahal ini menurut perkiraan ini belum puncak wabah.” Aku hanya memandangi wajah Mila, gurat kelelahan tergambar di sana dan aku tidak berniat memotong ucapannya karena aku pikir ini pasti karena ia sedang ingin mencurahkan perasaanya.

“Bang, bagaimana Ziko dan Zara, mereka sehat kan?”

“Mereka sehat kok, Abang selalu menjaga mereka meskipun Zara sekarang jadi cengeng dan rewel mungkin karena ia memang sedang merindukan mamanya. Kan sudah satu minggu ngga bertemu. Sekarang mereka sedang tidur, ini mereka.” Segera kuarahkan layar handphoneku ke arah anak-anakku yang sedang terlelap tidur, lalu saat aku kembali menatap wajah Mila, kulihat Mila menghapus air matanya.

“Maafkan Mila ya Bang. Tapi tolong Bang jaga anak-anak. Jangan bawa mereka keluar rumah, stay at home ya Bang. Ingatkan mereka selalu menjaga kebersihan dan rajin cuci tangan, Mila ngga mau mereka sakit, lihatlah Bang wabah ini semakin parah karena masyarakat kita susah mengikuti anjuran-anjuran ini.”

“Ya, Abang ngerti kok Mila. Tapi Mila harus janji jaga kesehatan. Lalu ada kemungkinan ngga Mila pulang, kasihan Zara dan Ziko benar-benar kehilanganmu.”

“InsyaAllah besok malam Mila bisa pulang Bang, karena Mila sedang libur tugas, hanya satu hari Bang, tapi insyaAllah Mila pulang.”

“Oke jaga diri, dan tetap jaga salatmu ya. Abang percaya Mila bisa kuat menghadapi keadaan ini. Abang, Ziko dan Zara sangat sayang dengan Mila dan selalu ada doa Abang untuk kesehatan dan kehidupan Mila.” Sesungguhnya aku juga sangat merindukan Mila, bukan hanya anak-anak. Aku merindukan salat tahajud berjamaah dengan bidadariku itu. Aku merindukan suara lembut tilawahnya saat menjelang salat subuh.

“Mila tutup dulu ya Bang, Assalammualaikum” Suara Mila bergetar tak bisa menyembunyikan perasaannya dan aku menangkap rasa bahwa Mila juga sangat merindukan kami.

“Wa'alaikumussalam” Pelan ku jawab salam Mila sambil menahan rasa yang bergetar dalam jiwaku. Sambil berharap besok malam bidadariku itu akan hadir di rumah ini.

Bersambung

#TANTANGAN HARI KE 43

DISCLAIMER
Konten pada website ini merupakan konten yang di tulis oleh user. Tanggung jawab isi adalah sepenuhnya oleh user/penulis. Pihak pengelola web tidak memiliki tanggung jawab apapun atas hal hal yang dapat ditimbulkan dari penerbitan artikel di website ini, namun setiap orang bisa mengirimkan surat aduan yang akan ditindak lanjuti oleh pengelola sebaik mungkin. Pengelola website berhak untuk membatalkan penayangan artikel, penghapusan artikel hingga penonaktifan akun penulis bila terdapat konten yang tidak seharusnya ditayangkan di web ini.

Laporkan Penyalahgunaan

Komentar

Keren bunda cerbungnya

07 Apr
Balas

Makasih mbak supportnya

07 Apr

Diriku terbawa perasaan...

08 Apr
Balas

Assalamuallaikum bucantik, Apa minat buat buku Antologi cerpen bareng saya, kalau ya bekhabar ya bund, ini no wa, saya 081365328801

07 Apr
Balas

Jadi terbawa perasaan bacanya. Nangis dsn haru jadinya. Lanjuuut cerpenis handaaal.

07 Apr
Balas

Mokasih supportnyo yunda... tulisan yunda jugo jempolan

07 Apr



search

New Post